Senin, 06 Juni 2016

GENDERANG PERANG

malam itu
kugigit sisa benang penjahit bajumu kandaku
kugigit dengan gigiku runcing

kudengar merdunya genderang perang
menyerumu kembali
dari istirahat hanya senentar
untuk tampil lagi ke medan

malam itu
kugigit sisa benang jahitan
dan kugigit juga bibirku kecil
penahan gairah
melepasmu pergi
untuk berlawan
habis-habisan

jangan sangsikan kami yang tinggal
kami pun menunggu
tiba saatnya pasti maju
menuntut bela
ke garis depan

bila ajalmu tiba kandaku sayang
terimalah dengan tenang
dan sebagai kenangan terakhir
pandang serta kecup jaitan di bajumu
di mana pernah hadur gigil tangis dan bibirku

tapi bila Tuhan memberimu umur panjang
dan kemenangan di tangan
segeralah pulang
kita panjatkan doa bersyukur
dan hangatkan o, kandaku sayang anak-anak kita
dengan kisah-kisah perjuangan

Sumber : Buku Kumpulan Puisi ANGIN LAUT TAWAR, L.K. Ara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar